12 Contoh Narrative Text Legend dan Terjemah

SAMPAI SINI-->
Kursus Inggris - Inilah 12 contoh narrative text legend dalam bahasa inggris lengkap dengan terjemahannya. Legenda adalah cerita rakyat yang turun temurun dan biasanya dikaitkan dengan asal mula suatu tempat. Arti dari dalam bahasa Inggrisnya disesuaikan dengan kemampuan dan akan diupdate dan diperbaiki jjika dianggap perlu

Umunya contoh teks narrative yang dipakai untuk belajar bahasa Inggris di sekolah itu bisa berupa contoh narrative fable, mitos, legenda, dan kisah lainnya, termasuk juga cerita cinta. Semua kisah tersebut dimasukkan dalam ketegory teks narative karena didalamnya muncul banyak sekali pertentangan antar para pelaku cerita. Keberadaan pertentangan (complication) ini dinaggap sebagai unsur tutam sebuah cerita naratif. Tanpa adanya conflik dialam cerita tersebut, kisah itu tidak bisa dijadikan sebagai contoh narrative text dalam belajar bahasa Inggris.

Legend (legenda) ada beberapa macam. Kalau disederhanakan, teks narrative legenda bisa dibagi menjadi empat macam. Pertama legenda keagamaan. Jenis legenda ini asalah cerita seputar walisongo, Syeh Siti jenar, dan para tokoh suci lain. Kedua dalah legenda alam ghaib. Biasanya jenis legenda ini berhubungan dengan kisah yang kasat mata, seperti cerita hantu di kebun raya Bogor. Jenis legenda ketiga dalah legenda perseorangan. Cerita yang bermuarah pada tokoh individu seperti Andhe-Andhe Lumut, Kethek Ogleng. Jenis keempat adalah legenda setempat. Biasanya cerita ini berhubungan dengan kejadian suatu tempat seperti legenda Kuningan, asal mula nama kota Banyuwangi, asal mula nama desa Jember, asal mula nama Tengger dan terjadinya gunung Batok, dan legenda Tangkuban Perahu.
12 cerita legenda contoh teks naraative bahasa Inggris

Dalam belajar bahasa Inggris di sekolah menegah, semua contoh narrative text berikut adalah dari kisa cerita rakyat yang ke empat, legenda tentang asal usul sutau tempat.

1. The Legend of Rawa Pening
Once upon a time, there was a little poor boy came into a little village. He was very hungry and weak. He knocked at every door and asked for some food, but nobody cared about him. Nobody wanted to help the little boy.

Finally, a generous woman helped him. She gave him shelter and a meal. When the boy wanted to leave, this old woman gave him a lesung;, a big wooden mortar for pounding rice. She reminded him, please remember, if there is a flood you must save yourself.

Use this lesung; as a boat;. The lesung; was happy and thanked the old woman.The little boy continued his journey. While he was passing through the village, he saw many people gathering on the field. The boy came closer and saw a stick stuck in the ground. People challenged each other to pull out that stick. Everybody tried, but nobody succeeded. Can I try?; asked the little boy. The crowd laughed mockingly. The boy wanted to try his luck so he stepped forward and pulled out the stick. He could do it very easily. Everybody was dumbfounded.

Suddenly, from the hole left by stick, water spouted out. It did not stop until it flooded the village. And no one was saved from the water except the little boy and the generous old woman who gave him shelter and meal. As she told him, he used the lesung; as a boat and picked up the old woman. The whole village became a huge lake. It is now known as Rawa Pening Lake in Salatiga, Central Java, Indonesia.
Terjemahan The Legend of Rawa Pening
Sekali waktu, ada seorang anak kecil yang malang datang ke sebuah desa kecil. Dia sangat lapar dan lemah. Dia mengetuk setiap pintu dan meminta beberapa makanan, tetapi tidak ada yang peduli tentang dia. Tidak ada yang ingin membantu anak kecil.

Akhirnya, seorang wanita yang murah hati membantunya. Dia memberinya tempat tinggal dan makan. Ketika anak itu ingin pergi, wanita tua ini memberinya lesung ;, lesung kayu besar untuk menumbuk padi. Dia mengingatkan, harap diingat, jika ada banjir Anda harus menyelamatkan diri.

Gunakan lesung ini; sebagai perahu ;. Lesung; senang dan berterima kasih kepada woman.The anak kecil berusia melanjutkan perjalanannya. Sementara ia melewati desa, ia melihat banyak orang berkumpul di lapangan. Anak itu mendekat dan melihat tongkat terjebak di dalam tanah. Orang menantang satu sama lain untuk menarik keluar tongkat itu. Semua orang mencoba, tapi tidak ada yang berhasil. Bisakah saya mencoba?; tanya anak kecil. Kerumunan tertawa mengejek. Anak itu ingin mencoba peruntungannya jadi dia melangkah maju dan mengeluarkan tongkat. Dia bisa melakukannya dengan sangat mudah. Semua orang tercengang.

Tiba-tiba, dari lubang yang ditinggalkan oleh tongkat, air menyembur keluar. Ini tidak berhenti sampai membanjiri desa. Dan tidak ada yang selamat dari air kecuali anak kecil dan wanita tua yang murah hati yang memberinya tempat tinggal dan makan. Saat ia mengatakan kepadanya, ia menggunakan lesung tersebut; sebagai perahu dan mengambil wanita tua. Seluruh desa menjadi sebuah danau besar. Hal ini sekarang dikenal sebagai Danau Rawa Pening di Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia.

2. The Legend Of Prambanan Temple
Once, there was a beautiful Javanese princess whose name was Rara Jonggrang. Rara Jonggrang whose beauty was very famous in the land was the daughter of Prabu Baka, and evil king.

One day, a handsome young man with super natural power named Bandung Bondowoso defatted and killed Prabu Baka. On seeing Princess Rara Jonggrang’s beauty, Bandung Bondowoso fell in love wither and wantted to marry her.

Meanwhile, Princess Rara jonggrang felt sad due to her death father. She did not want to marry Bandung because he had killed her father. But she was also afraid of Bandung. So to refuse politely, she made a condition. "I will marry you but you have to build one thousand temples in one night as a wedding gift" requested Rara Jonggrang. Bandung Bondowoso agreed with the condition. Helped by the spirit of the demons, Bandung Bondowoso started building the temples. Approaching midnight, the work would nearly be done. Rara Jonggrang knew and thought, "What shall I do? Bandung Bondowoso is smarter than I. I would lose against Bandung."

Suddenly she got an idea. She woke up all the women in the palace and ordered them to make the noisy sounds of grinding rice so that the rooster thought at had already been dawn. Bandung Bondowoso got frustrated because he failed completing the thousandth temple.

"The Princess has deceived me!" Following his anger, he cursed Roro Jonggrang, "You have been cheated. Now, the thousandth temple is you!"

At once, the Princess turned into a statue. knowing this, Bandung Bondowoso regretted and he went away into a farm land. From then people called the temple Prambanan Temple and the Princess statue Rara Jonggrang statue.

Terjemahan The Legend of Prambanan Temple

Suata masa, ada seorang putri Jawa indah yang bernama Rara Jonggrang. Rara Jonggrang yang keindahan sangat terkenal di tanah adalah putri Prabu Baka, dan raja yang jahat.

Suatu hari, seorang pemuda tampan dengan kekuatan alam yang super bernama Bandung Bondowoso defatted dan membunuh Prabu Baka. Pada melihat keindahan Putri Rara Jonggrang itu, Bandung Bondowoso jatuh cinta melayu dan wantted menikahinya.

Sementara itu, Putri Rara Jonggrang merasa sedih karena ayahnya kematiannya. Dia tidak ingin menikah Bandung karena ia telah membunuh ayahnya. Tapi dia juga takut Bandung. Jadi untuk menolak dengan sopan, dia membuat suatu kondisi. "Aku akan menikah Anda, tetapi Anda harus membangun seribu candi dalam satu malam sebagai hadiah pernikahan" meminta Rara Jonggrang. Bandung Bondowoso setuju dengan kondisi. Dibantu oleh semangat setan, Bandung Bondowoso mulai membangun candi. Mendekati tengah malam, pekerjaan akan hampir dilakukan. Rara Jonggrang tahu dan berpikir, "Apa yang harus saya lakukan? Bandung Bondowoso lebih pintar dari I. Saya akan kalah melawan Bandung."

Tiba-tiba dia punya ide. Dia bangun semua wanita di istana dan memerintahkan mereka untuk membuat suara berisik dari penggilingan padi sehingga ayam pikir pada sudah berada fajar. Bandung Bondowoso menjadi frustrasi karena ia gagal menyelesaikan candi keseribu.

"The Princess telah menipu aku!" Setelah kemarahannya, dia mengutuk Roro Jonggrang, "Anda telah ditipu. Sekarang, candi keseribu adalah Anda!"

Sekaligus, Putri berubah menjadi patung. mengetahui hal ini, Bandung Bondowoso menyesal dan ia pergi ke sebuah tanah pertanian. Sejak saat itu orang yang disebut Candi Candi Prambanan dan Putri Rara Jonggrang


3. The Legend of Tangkuban Perahu Mountain
Once, there was a kingdom in Priangan Land. Lived a happy family. They were a father in form of dog,his name is Tumang, a mother which was called is Dayang Sumbi, and a child which was called Sangkuriang.

One day, Dayang Sumbi asked her son to go hunting with his lovely dog, Tumang. After hunting all day, Sangkuriang began desperate and worried because he hunted no deer. Then he thought to shot his own dog. Then he took the dog liver and carried home.

Soon Dayang Sumbi found out that it was not deer lever but Tumang's, his own dog. So, She was very angry and hit Sangkuriang's head. In that incident, Sangkuriang got wounded and scar then cast away from their home.

Years go bye, Sangkuriang had travel many places and finally arrived at a village. He met a beautiful woman and felt in love with her. When they were discussing their wedding plans, The woman looked at the wound in Sangkuriang's head. It matched to her son's wound who had left severall years earlier. Soon she realized that she felt in love with her own son.

She couldn't marry him but how to say it. Then, she found the way. She needed a lake and a boat for celebrating their wedding day. Sangkuriang had to make them in one night. He built a lake. With a dawn just moment away and the boat was almost complete. Dayang Sumbi had to stop it. Then, she lit up the eastern horizon with flashes of light. It made the cock crowed for a new day.

Sangkuriang failed to marry her. She was very angry and kicked the boat. It felt over and became the mountain of Tangkuban Perahu Bandung.

Terjemahan The legend of Tangkuban Perahu Mountain
Suatu masa, ada sebuah kerajaan di tanah Priangan. Tinggalla seubah keluarga yang bahagia. Mereka adalah ayah dalam bentuk anjing, namanya Tumang, seorang ibu yang disebut adalah Dayang Sumbi, dan seorang anak yang disebut Sangkuriang.

Suatu hari, Dayang Sumbi meminta anaknya untuk pergi berburu dengan anjing kesayangannya, Tumang. Setelah berburu sepanjang hari, Sangkuriang mulai putus asa dan khawatir karena ia diburu ada rusa. Kemudian ia berpikir untuk menembak anjingnya sendiri. Kemudian ia mengambil hati anjing dan dibawa pulang.

Segera Dayang Sumbi menemukan bahwa itu tidak tuas rusa tapi Tumang itu, anjingnya sendiri. Jadi, Dia sangat marah dan memukul kepala Sangkuriang ini. Dalam insiden itu, Sangkuriang mendapat terluka dan bekas luka kemudian dilemparkan jauh dari rumah mereka.

Tahun pergi bye, Sangkuriang memiliki banyak tempat wisata dan akhirnya tiba di sebuah desa. Dia bertemu seorang wanita cantik dan merasa jatuh cinta padanya. Ketika mereka sedang mendiskusikan rencana pernikahan mereka, Wanita itu menatap luka di kepala Sangkuriang ini. Ini cocok untuk luka anaknya yang telah meninggalkan tahun severall sebelumnya. Segera dia menyadari bahwa dia merasakan jatuh cinta dengan anaknya sendiri.

Dia tidak bisa menikah dengannya tetapi bagaimana mengatakannya. Kemudian, ia menemukan jalan. Dia membutuhkan sebuah danau dan perahu untuk merayakan hari pernikahan mereka. Sangkuriang harus membuat mereka dalam satu malam. Dia membangun sebuah danau. Dengan fajar sesaat pergi dan perahu hampir selesai. Dayang Sumbi harus menghentikannya. Kemudian, ia menyala ufuk timur dengan kilatan cahaya. Hal itu membuat ayam berkokok untuk hari baru.

Sangkuriang gagal menikahinya. Dia sangat marah dan menendang perahu. Rasanya lebih dan menjadi gunung Tangkuban Perahu Bandung.


4. The Legend of Kesodo Feast in Mount Bromo
Hundreds years ago, the last king of Majapahit had a young princess from one of his wives. The princess was named Roro Anteng. Later, Roro Anteng married Joko Seger, who came from Brahman caste.

Because of unfortunate situation the couple was forced to leave the kingdom. They settled in the mountain area. They ruled the area and named it Tengger, which was derived from their names, Roro Anteng and Joko Seger.

After several years of reign, the region flourished in prosperity, but Roro Anteng and Joko Seger were sad because they did not have a child. They climbed the top of mountain and prayed there night and day hoping that the God would listen. The prayer was heard and Betoro Bromo promised to give them many children. However, they had to promise that they would sacrifice their youngest child in return.

Roro Anteng  gave birth to a child, then another and another. In the end, Roro Anteng and Joko Seger had 25 children. Soon it was time to sacrifice the youngest child , Kusuma, but the parents could not do it. They tried to hide him, but an eruption happened and Kusuma fell into the crater. There was silence before they heard a voice. “I have to be sacrificed so that you will all stay alive. From now on, you should arrange an annual offering ceremony on the 14th of Kesodo (the twelfth month of Tengerese calendar)”. It was Kusuma’s voice. Kusuma’s brothers and sisters held the offering ceremony every year. Instead of human being, they collected fruits, vegetables, rice, and meat to be off to the Gods. And this has been done generation after generation until today.

Terjemahan The legend of Kesodo Feast in Mount Bromo
Ratusan tahun yang lalu, raja terakhir Majapahit memiliki seorang putri muda dari salah satu istrinya. Sang putri bernama Roro Anteng. Kemudian, Roro Anteng menikah Joko Seger, yang berasal dari kasta Brahmana.

Karena situasi yang tidak menguntungkan pasangan terpaksa meninggalkan kerajaan. Mereka menetap di daerah pegunungan. Mereka memerintah daerah dan menamakannya Tengger, yang berasal dari nama mereka, Roro Anteng dan Joko Seger.

Setelah beberapa tahun pemerintahannya, wilayah ini berkembang di kemakmuran, tapi Roro Anteng dan Joko Seger yang sedih karena mereka tidak memiliki anak. Mereka naik puncak gunung dan berdoa di sana malam hari berharap bahwa Tuhan akan mendengarkan. Doa terdengar dan Betoro Bromo berjanji untuk memberi mereka banyak anak. Namun, mereka harus berjanji bahwa mereka akan mengorbankan anak bungsu mereka sebagai imbalan.

Roro Anteng melahirkan seorang anak, kemudian dan lain lain. Pada akhirnya, Roro Anteng dan Joko Seger memiliki 25 anak. Segera itu waktu untuk mengorbankan anak bungsu, Kusuma, tetapi orang tua tidak bisa melakukannya. Mereka mencoba untuk menyembunyikannya, tapi letusan terjadi dan Kusuma jatuh ke kawah. Ada keheningan sebelum mereka mendengar suara. "Saya harus dikorbankan sehingga Anda akan semua tetap hidup. Mulai sekarang, Anda harus mengatur persembahan upacara tahunan pada tanggal 14 Kesodo (bulan kedua belas kalender Tengerese) ". Itu suara Kusuma. Saudara-saudara Kusuma diadakan upacara korban setiap tahun. Alih-alih manusia, mereka mengumpulkan buah-buahan, sayuran, beras, dan daging untuk pergi ke Dewa. Dan ini telah dilakukan dari generasi ke generasi hingga saat ini.


5. The legend of Lau Kawar Lake
It was a beautiful day. Everybody in the Kawar village was happy. The farmers had just had their best harvest. The villagers were planning to hold a party to celebrate the good harvest. On one beautiful day, all the villagers gathered in a field. They wore beautiful dresses and made delicious food. Everybody was having good times! They were singing, laughing and, of course, eating delicious food.

Did everyone go to the party? Unfortunately, there was one old woman still staying at her house. She was too old and weak to go to the party. Her son, her daughter-in-law, and her grandchildren all went to the party. At home, the old woman felt very sad and lonely. She was very hungry too. She tried to find some food in the kitchen, but she was very disappointed. Her daughter-in-law did not cook that day. At the party, the son asked her wife, “Why don’t you take some food from the party and give it to my mom? Ask our son to deliver it.” Then the little boy brought the food to her grandmother. The old woman was so happy. But her happiness turned into sadness when she saw the food was not in a good condition. It seemed that someone had eaten the food. She just got little rice and fish bones.

The old woman was very sad. She thought bad things about her son. The old woman did not know that it was her grandson who had eaten the food on the way from the party to the house. She cursed her son. Then, a terrible thing happened. There was a great earthquake! Thunders struck the village. And heavy rains started to fall. All the villagers were so scared. They wanted to save themselves. They tried to find shelters. Slowly, the field turned into a lake. The lake was getting bigger and bigger, and finally the whole village turned into a big lake. People then named the lake Lau Kawar

Terjemahan The Legend of Lau Kawar Lake
Saat itu adalah hari yang indah. Semua orang di desa Kawar senang. Para petani baru saja panen terbaik mereka. Para penduduk desa berencana untuk mengadakan pesta untuk merayakan panen yang baik. Pada satu hari yang indah, semua penduduk desa berkumpul di lapangan. Mereka mengenakan gaun indah dan membuat makanan lezat. Semua orang memiliki waktu yang baik! Mereka bernyanyi, tertawa dan, tentu saja, makan makanan lezat.

Apakah setiap orang pergi ke pesta? Sayangnya, ada satu wanita tua masih tinggal di rumahnya. Dia sudah terlalu tua dan lemah untuk pergi ke pesta. Anaknya, putri-di-hukum, dan cucu-cucunya semua pergi ke pesta. Di rumah, wanita tua merasa sangat sedih dan kesepian. Dia sangat lapar juga. Dia mencoba untuk menemukan beberapa makanan di dapur, tapi dia sangat kecewa. Putri-mertuanya tidak memasak hari itu. Di pesta itu, anak itu bertanya istrinya, "Mengapa Anda tidak mengambil beberapa makanan dari partai dan memberikannya kepada ibuku? Meminta anak kami untuk menyampaikan hal itu. "Kemudian anak kecil membawa makanan ke neneknya. Wanita tua itu sangat senang. Tapi kebahagiaannya berubah menjadi kesedihan saat melihat makanan yang tidak dalam kondisi yang baik. Tampaknya bahwa seseorang telah dimakan makanan. Dia hanya mendapat sedikit nasi dan ikan tulang.

Wanita tua itu sangat sedih. Dia berpikir hal-hal buruk tentang anaknya. Wanita tua tidak tahu bahwa itu adalah cucunya yang makan makanan dalam perjalanan dari partai ke rumah. Dia mengutuk anaknya. Kemudian, hal yang mengerikan terjadi. Ada gempa bumi yang dahsyat! Thunders melanda desa. Dan hujan lebat mulai turun. Semua penduduk desa sangat takut. Mereka ingin menyelamatkan diri. Mereka mencoba untuk menemukan tempat penampungan. Perlahan-lahan, lapangan berubah menjadi danau. Danau itu semakin besar dan besar, dan akhirnya seluruh desa berubah menjadi danau besar. Orang kemudian bernama Danau Lau Kawar

6. The legend of Telaga Warna
Long time ago, there was a kingdom in West Java. The kingdom was ruled by a king named His Majesty Prabu.

Prabu was a kind and wise king. But it was a pity that Prabu and his queen hadn't got any children. The queen often cried. That was why Prabu went to the jungle. There he prayed to God every day, begging for a child.

A few months later, the queen got pregnant. Nine months later, a princess was born. Prabu and Queen loved their beautiful daughter so much. They gave whatever she wanted. It made Princess turn into a very spoiled girl.

One day, the princess celebrated her 17th birthday party. Many people gathered in the palace. Then, Prabu took out a necklace which was made from gold and jewel.

"My beloved daughter, today I give you this necklace. Please, wear this necklace," said Prabu.

"I don't want to wear it! It's ugly!" shouted the princess. Then she threw the necklace. The beautiful necklace was broken. The gold and jewels were spread out on the floor. Everybody couldn't say anything. They never thought that their beloved princess would do that cruel thing. In their silence, people heard the queen crying. Every woman felt sad and began crying, too. Then, everybody was crying. Then, there was a miracle. Earth was crying.

Suddenly, from the underground, a spring emerged. It made a pool of water. Soon, the place became a big lake. The lake finally sank the kingdom.

Nowadays, people called the lake "Telaga Warna". It means "Lake of Color". On a bright day, the lake is full of color. These colors come from shadows of forest, plants, flowers, and sky around the lake. But some people said that the colors are from the princess's necklace, which spreads at the bottom of the lake.

Terjemahan The Legend of Telaga Warna
Dulu sekali, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat. Kerajaan itu diperintah oleh seorang raja bernama Mulia Prabu.

Prabu adalah baik dan raja yang bijaksana. Tapi itu disayangkan bahwa Prabu dan ratu tidak punya anak. Ratu sering menangis. Itulah sebabnya Prabu pergi ke hutan. Di sana ia berdoa kepada Tuhan setiap hari, memohon untuk anak.

Beberapa bulan kemudian, sang ratu hamil. Sembilan bulan kemudian, seorang putri lahir. Prabu dan Ratu mencintai putri mereka yang indah begitu banyak. Mereka memberi apa pun yang diinginkannya. Hal itu membuat Putri berubah menjadi seorang gadis yang sangat manja.

Suatu hari, sang putri merayakan pesta ulang tahun ke-17 nya. Banyak orang berkumpul di istana. Kemudian, Prabu mengambil sebuah kalung yang terbuat dari emas dan permata.

"Putri saya tercinta, hari ini aku berikan kalung ini. Silakan, memakai kalung ini," kata Prabu.

"Saya tidak ingin memakainya! Ini jelek!" teriak sang putri. Kemudian ia melemparkan kalung itu. Kalung indah rusak. Emas dan perhiasan yang tersebar di lantai. Semua orang tidak bisa mengatakan apa-apa. Mereka tidak pernah berpikir bahwa putri kesayangan mereka akan melakukan hal yang kejam. Dalam keheningan mereka, orang-orang mendengar ratu menangis. Setiap wanita merasa sedih dan mulai menangis. Kemudian, semua orang menangis. Kemudian, ada keajaiban. Bumi menangis.

Tiba-tiba, dari bawah tanah, mata air muncul. Hal itu membuat genangan air. Segera, tempat ini menjadi danau besar. Danau itu akhirnya tenggelam kerajaan.

Saat ini, orang yang disebut danau "Telaga Warna". Ini berarti "Danau Warna". Pada hari yang cerah, danau ini penuh warna. Warna-warna ini berasal dari bayangan hutan, tanaman, bunga, dan langit di sekitar danau. Tetapi beberapa orang mengatakan bahwa warna adalah dari kalung putri, yang menyebar di dasar danau.

7. The Legend Of Toba Lake
In a village in north Sumatra, a farmer living. He was a farmer who worked diligently farming land, although not large. He worked hard enough to be their needs. In fact, he has enough to get married, but he still chose live alone. On a sunny morning, the farmers are fishing in the river.

"Hopefully this week I got a big fish," he said in the heart. Some time after the hook was thrown, that's fishhook wiggle. He immediately set the hook. Farmers cheer that after he got a big enough fish.

He was amazed to see the skin color of the beautiful fish. Fish skin is yellow gold reddish. His eyes are rounded and prominent, emit incredible rays.

"Wait, don't eat me! I'll be your friend if you not eat me."

Farmers are surprised to hear the sound of fish. Because surprised, that fish fell to the ground. Shortly later, the fish is turned into a beautiful sweet girl.

"I'm dreaming," thought the farmers.

"Don't be afraid, I am also a human like you. I am very indebted because you have been save me from the curse," said that's girl.

"My name is Puteri, I do not mind to be your wife," said the girl seems urgent.

That's farmers nodded. And they become husband and wife. But, there was a promise that must be agreed, that is they should not be told that the origin of a fish Princess. If that promise abandoned, then there will be a terrible accident.

After reaching the village, the villagers became excited, to see beautiful girls are lovely with farmers.

"She may be a woman came down from heaven," they said.

The farmers feel very happy and peaceful. As a good husband, he continues to work hard for continuance of his life with farming. Because hard work, the farmers are living without a shortfall in his life.Many people envious, and they spread the suspicion that it can throw the success of the business of farmers.

"I know that farmers keep the spirit!" Someone said to her friends.

It was up to the ear Farmer and Puteri. But they do not feel offended, even the more diligent work.

A year later, Farmer and his wife happiness increases, because the farmer's wife give birth a male baby. He gave the name of his son Putera. Their happiness does not make them forget themselves. Son grow into a healthy and strong child's. He was a sweet child but scampish. He had a habit of making wonder both parents, that is always feeling hungry. Food should be eaten 3 people can eat their own.

After all, the Son always make irritated his father. If in order to help working parents, he always refused. Farmer's wife always reminds farmers that are patient with their child behavior.

"Yes, I will be patient, even though he was never our children!" Farmer said to his wife.

"Thanks God!, you think like that. You is a husband and a good father," praised Puteri to her husband.

Indeed, people say, patience is no limit. This is experienced by the farmers. One day, Putera get a job deliver food and drink to the field where his father is working. But Putera does not fulfill its tasks. Farmers await the return of her son, while holding thirsty and hungry. He immediately returned to the house. The Farmes see Putera playing ball. Farmers became angry while pinch ear his son.

"scallywag! Not know themselves! Basic fry!" indignation of the farmers, without conscious have such words.

After the farmers say the words, then and there the child and his wife disappeared. disappear without trace and former. Impressions of the former legs, sudden gush of water which is very swift and the downpours. Farmers village and all the surrounding villages submerged. Overflow water is very high, so wide and formed a lake. Lake was eventually known as Lake Toba. While small island in the middle known as Samosir Island.

Terjemahan The Legend of Toba Lake
Di sebuah desa di Sumatera utara, hidup seorang petani. Dia adalah seorang petani yang bekerja rajin pertanian lahan, meskipun tidak besar. Dia bekerja cukup keras untuk menjadi kebutuhan mereka. Bahkan, ia memiliki cukup untuk menikah, tapi dia tetap memilih hidup sendiri. Di pagi yang cerah, petani memancing di sungai.

"Mudah-mudahan minggu ini saya mendapat ikan besar," katanya dalam hati. Beberapa saat setelah hook dilemparkan, itu gerak pancing. Dia segera mengatur hook. Petani menghibur bahwa setelah ia mendapat ikan cukup besar.

Dia kagum melihat warna kulit ikan yang indah. Kulit ikan berwarna kuning kemerahan emas. Matanya bulat dan menonjol, memancarkan sinar yang luar biasa.

"Tunggu, jangan makan aku! Aku akan menjadi teman Anda jika Anda tidak makan saya."

Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan. Karena terkejut, ikan yang jatuh ke tanah. Tak lama kemudian, ikan tersebut berubah menjadi seorang gadis manis yang indah.

"Aku bermimpi," pikir para petani.

"Jangan takut, saya juga seorang manusia seperti kamu. Saya sangat berhutang budi karena Anda telah menyelamatkan saya dari kutukan," kata gadis itu.

"Nama saya Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu," kata gadis itu tampaknya mendesak.

Itu petani mengangguk. Dan mereka menjadi suami istri. Tapi, ada janji yang harus disepakati, yaitu mereka tidak harus diberitahu bahwa asal dari Princess ikan. Jika janji itu ditinggalkan, maka akan ada kecelakaan yang mengerikan.

Setelah mencapai desa, gemparlah penduduk desa, untuk melihat gadis-gadis cantik yang indah dengan petani.

"Dia mungkin seorang wanita turun dari surga," kata mereka.

Para petani merasa sangat bahagia dan damai. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya dengan pertanian. Karena kerja keras, para petani hidup tanpa kekurangan orang life.Many nya iri, dan mereka menyebarkan sangkaan bahwa ia dapat membuang keberhasilan usaha petani.

"Saya tahu bahwa petani tetap semangat!" Seseorang mengatakan kepada teman-temannya.

Itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka tidak merasa tersinggung, bahkan bekerja lebih rajin.

Setahun kemudian, Petani dan istri kebahagiaannya meningkat, karena istri petani melahirkan bayi laki-laki. Dia memberi nama anaknya Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri. Anak tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat itu. Dia adalah seorang anak manis tapi agak nakal. Dia memiliki kebiasaan membuat heran kedua orang tua, yang selalu merasa lapar. Makanan harus dimakan 3 orang bisa makan sendiri.

Setelah semua, Anak selalu membuat jengkel ayahnya. Jika dalam rangka untuk membantu orang tua bekerja, ia selalu menolak. Istri petani selalu mengingatkan petani agar bersabar perilaku anak mereka.

"Ya, saya akan bersabar, meskipun dia tidak pernah anak-anak kita!" Farmer mengatakan kepada istrinya.

"Terima kasih Tuhan !, Anda berpikir seperti itu. Anda adalah seorang suami dan ayah yang baik," puji Puteri kepada suaminya.

Memang, orang mengatakan, kesabaran ada batas. Hal ini dialami oleh petani. Suatu hari, Putera mendapatkan pekerjaan memberikan makanan dan minuman ke lapangan di mana ayahnya bekerja. Tapi Putera tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kembalinya anaknya, sambil memegang haus dan lapar. Dia segera kembali ke rumah. The Farmes melihat Putera bermain bola. Petani menjadi marah sambil mencubit telinga anaknya.

"scallywag! Tidak tahu diri! Dasar goreng!" kemarahan dari para petani, tanpa sadar memiliki kata-kata seperti itu.

Setelah petani mengucapkan kata-kata, itu juga anak dan istrinya menghilang. menghilang tanpa jejak dan mantan. Tayangan dari mantan kaki, tiba-tiba menyembur air yang sangat deras dan hujan. Desa Petani dan desa-desa sekitarnya terendam. Air meluap sangat tinggi, begitu luas dan membentuk danau. Danau itu akhirnya dikenal sebagai Danau Toba. Sementara pulau kecil di tengah-tengah yang dikenal sebagai Pulau Samosir.


8. The Legend Of Banyuwangi
Once upon a time, there was a local ruler named King Sulahkromo. The king had a Prime Minister named Raden Sidopekso. The Prime Minister had a wife named Sri Tanjung. She was so beautiful that the king wanted her to be his wife.

One day, the King sent his Prime Minister to a long mission. While the Prime Minister was away, the King tried to get Sri Tanjung. However he failed. He was very angry. Thus, when Sidopekso went back, the King told him that his wife was unfaithful to him. The Prime Minister was very angry with his wife. Sri Tanjung said that it was not true. However, Sidopekso said that he would kill her.

He brought her to the river bank. Before he kill her and threw her into the river, she said that her innocence would be proven After Sidopekso killed her, he threw her dead body into the dirty river.

The river immediately became clean and began to spread a wonderful fragrance. Sidopekso said, "Banyu...Wangi... Banyuwangi". This means "fragrant water". Banyuwangi was born from the proof of noble and sacred love.

Terjemahan The Legend of Banyuwangi
Sekali waktu, ada seorang penguasa lokal bernama Raja Sulahkromo. Raja memiliki Perdana Menteri bernama Raden Sidopekso. Perdana Menteri memiliki istri bernama Sri Tanjung. Dia begitu indah bahwa raja ingin dia menjadi istrinya.

Suatu hari, Raja mengirim Perdana Menteri untuk misi panjang. Sementara Perdana Menteri pergi, Raja mencoba untuk mendapatkan Sri Tanjung. Namun ia gagal. Dia sangat marah. Dengan demikian, ketika Sidopekso kembali, Raja mengatakan kepadanya bahwa istrinya tidak setia kepadanya. Perdana Menteri sangat marah dengan istrinya. Sri Tanjung mengatakan bahwa itu tidak benar. Namun, Sidopekso mengatakan bahwa ia akan membunuhnya.

Dia membawanya ke tepi sungai. Sebelum ia membunuhnya dan melemparkannya ke sungai, dia mengatakan bahwa dia tidak bersalah akan dibuktikan Setelah Sidopekso membunuhnya, ia melemparkan mayatnya ke sungai kotor.

Sungai segera menjadi bersih dan mulai menyebar aroma yang indah. Sidopekso mengatakan, "Banyu ... Wangi ... Banyuwangi". Ini berarti "air harum". Banyuwangi lahir dari bukti cinta mulia dan suci.


9. The Legend of Surabaya City
A long time ago, there were two animals, Sura and Baya. Sura was the name of a shark and Baya was a crocodile. They lived in a sea.

Once Sura and Baya were looking for some food. Suddenly, Baya saw a goat. Yummy, this is my lunch,; said Baya.

No way! This is my lunch. You are greedy; said Sura. Then they fought for the goat. After several hours, they were very tired.

Feeling tired of fighting, they lived in the different places. Sura lived in the water and Baya lived in the land. The border was the beach, so they would never fight again.

One day, Sura went to the land and looked for some food in the river. He was very hungry and there was not much food in the sea. Baya was very angry when he knew that Sura broke the promise.

They fought again. They both hit each other. Sura bit Baya's tail. Baya did the same thing to Sura. He bit very hard until Sura finally gave up and Awent back to the sea. Baya was happy.

Terjemahan The legend of Surabaya City
Sebuah waktu yang lama lalu, ada dua binatang, Sura dan Baya. Sura adalah nama hiu dan Baya adalah buaya. Mereka tinggal di sebuah laut.

Setelah Sura Baya dan sedang mencari beberapa makanan. Tiba-tiba, Baya melihat seekor kambing. Yummy, ini saya makan siang,; kata Baya.

Tidak mungkin! Ini adalah makan siang saya. Anda serakah; kata Sura. Kemudian mereka berjuang untuk kambing. Setelah beberapa jam, mereka sangat lelah.

Merasa lelah pertempuran, mereka tinggal di tempat yang berbeda. Surah hidup di air dan Baya tinggal di negeri itu. Perbatasan adalah pantai, sehingga mereka tidak akan bertempur lagi.

Suatu hari, Sura pergi ke tanah dan mencari beberapa makanan di sungai. Dia sangat lapar dan tidak ada banyak makanan di laut. Baya sangat marah ketika ia tahu bahwa Sura pecah janji.

Mereka berjuang lagi. Mereka berdua saling memukul. Sura menggigit ekor Baya ini. Baya melakukan hal yang sama untuk Sura. Dia menggigit sangat keras sampai Sura akhirnya menyerah dan Awent kembali ke laut. Baya senang.


10. The legend of Philippines
Many thousands of years ago, a man and his wife lived in the Philippines, they were called Angngalo and Angngarab.

One morning, they went to gather some shellfish. Inside one, they found a pearl. It was an unusual yellow colour and very large.

Angngalo gave it to Angngarab. “Oh!” she said, “I can find many more pearls than you!”

Soon they were quarrelling and shouting at each other. They ran along the seashore looking for shellfish. Before, they had a big pile in front of them. They pulled open the shells and looked in them for pearls.

“I’ve go more pearls than you!” shouted Angngalo.

“No, you haven’t!” answered Angngarab. “Anyway, my pearls are bigger than yours!”

Soon, they were fighting. They threw the shells and pearls at each other. (That is why there are so many shells and pearls in the Philippines) They rolled on the ground and stamped their feet.

There was aloud “Boom!” and “Crack!”. The mountains and hills began to split. The water in the rivers and lakes flooded the land.

They still continued fighting. Suddenly, there was a great storm, with thunder lighting. The land broke into several parts. Luzon was in the north, the Visayan Islands were in the middle, and Mindanao in the south.

Because of this, there are now over seven thousand islands in the Philippines.

Terjemahan The Legend of Philipines
Ribuan tahun yang lalu, seorang pria dan istrinya tinggal di Filipina, mereka disebut Angngalo dan Angngarab.

Suatu pagi, mereka pergi untuk mengumpulkan beberapa kerang. Di dalam satu, mereka menemukan mutiara. Itu adalah warna kuning yang tidak biasa dan sangat besar.

Angngalo memberikannya kepada Angngarab. "Oh!" Katanya, "saya dapat menemukan lebih banyak mutiara dari Anda!"

Segera mereka bertengkar dan berteriak pada satu sama lain. Mereka berlari sepanjang pantai mencari kerang. Sebelum, mereka memiliki tumpukan besar di depan mereka. Mereka menarik terbuka kerang dan tampak di dalamnya untuk mutiara.

"Saya sudah pergi lebih mutiara dari Anda!" Teriak Angngalo.

"Tidak, Anda belum!" Jawab Angngarab. "Pokoknya, mutiara saya lebih besar dari Anda!"

Segera, mereka berkelahi. Mereka melemparkan kerang dan mutiara satu sama lain. (Itulah mengapa ada begitu banyak kerang dan mutiara di Filipina) Mereka berguling-guling di tanah dan dicap kaki mereka.

Ada keras "Boom!" Dan "Crack!". Gunung dan bukit mulai membagi. Air di sungai dan danau membanjiri tanah.

Mereka masih terus berjuang. Tiba-tiba, ada badai besar, dengan pencahayaan guntur. Tanah pecah menjadi beberapa bagian. Luzon adalah di utara, Kepulauan Visayan berada di tengah, dan Mindanao di selatan.

Karena itu, sekarang ada lebih dari tujuh ribu pulau di Filipina.

11. The Legend of Singapore
In days long gone by, the world divided into two parts, and each part was rulled by a powerful giant king. The Eastern lands were hot and wet, while the Western lands were cold and dark. Sometimes there were wars between the giants of two the lands, but story takes place when there was peace.

The youngest  son of the king of the Western Lands wanted to travel, and so left father’s palace. For many days, the prince travelled east, hiding whenever he saw soldiers. Many weeks later, he came to a small lake in the Eastern lands.

Because it was hot, the prince went for a swim in the lake. Suddenly, he saw a beautiful girl on the opposite side of the lake. He swam to her side, and they began to talk.

“I am a traveller from the Western Lands,” said the prince.

The girl’s eye grew wide. “Then you must leave,” she said. “My father, the king, will kill you if he finds you here.”

The prince was about to swim away when the giant princess called him back. “Don’t go yet. My ladies and I will hide you for a time, and we can swim together each day.”

After his long journey, the prince was glad to have chance to rest. The princess’s ladies hid him in a small house in the forest near the lake. Each day they brought him food, and each day he swam with the princess in the lake, before long, the prince and the princess fell in love.

“I want to marry you,” said the prince.

“But my father would never agree to it,” said the princess. “He would never let me marry a prince of the western Lands.”

“I’ll go and ask him anyway.” Said the prince, and he walked to the palace of the king of the Eastern lands.

When the king heard the prince say he wanted to marry the princess, he immediately threw the young man into prison. A few days later, the princes escaped, and he went to the lake. There he saw the princess. “Come with me to the west,” he said. “we can be married in my father’s palace, and my family will welcome you as my wife,”

“Are you sure it will be all right?” asked the princess. “Yes, but we must hurry.”

The princess wrapped her jewels and a beautiful fan in a length of silk. Then she took the prince’s hand, and together they ran towards the west, away from her father’s guards. In her hurry, the giant princess dropped her bundle. In the darkness, she was able to find her shiny jewelry, but not her fan. “I’ve lost my fan, my beautiful fan,” she cried.

The princess could hear the guards coming closer. “Come, my dear,” he said “we cannot waste any more time. I’ll buy you another they fled to the Western Lands where they were married. The beautiful fan that the giant princess dropped, fell to earth in what is now Malaysia. Some time later it flated down a river to the sea where it caught on some rocks and turned into an island. This island is now called Singapore.

Terjemahan The Legend of Singapore
Pada hari-hari panjang berlalu, dunia dibagi menjadi dua bagian, dan setiap bagian itu rulled oleh seorang raja raksasa yang kuat. Tanah Timur yang panas dan basah, sementara tanah Barat yang dingin dan gelap. Kadang-kadang ada perang antara raksasa dari dua tanah, tapi cerita terjadi ketika ada damai.

Putra bungsu raja Lands Barat ingin melakukan perjalanan, dan sebagainya meninggalkan istana ayahnya. Selama beberapa hari, sang pangeran ke timur, bersembunyi setiap kali ia melihat tentara. Banyak minggu kemudian, ia datang ke sebuah danau kecil di tanah Timur.

Karena itu panas, sang pangeran pergi untuk berenang di danau. Tiba-tiba, ia melihat seorang gadis cantik di sisi berlawanan danau. Ia berenang ke sisinya, dan mereka mulai berbicara.

"Saya seorang musafir dari Lands Barat," kata pangeran.

Mata gadis itu terbelalak. "Kemudian Anda harus pergi," katanya. "Ayah saya, raja, akan membunuhmu jika dia menemukan Anda di sini."

Pangeran hendak berenang menjauh ketika putri raksasa memanggilnya kembali. "Jangan pergi dulu. Wanita saya dan saya akan menyembunyikan Anda untuk sementara waktu, dan kita bisa berenang bersama-sama setiap hari. "

Setelah perjalanan panjang, pangeran senang memiliki kesempatan untuk beristirahat. Wanita sang putri menyembunyikannya di sebuah rumah kecil di hutan dekat danau. Setiap hari mereka membawanya makanan, dan setiap hari ia berenang dengan putri di danau, sebelum lama, pangeran dan sang putri jatuh cinta.

"Saya ingin menikah," kata pangeran.

"Tapi ayah saya tidak akan pernah setuju untuk itu," kata sang putri. "Dia tidak akan membiarkan saya menikah dengan seorang pangeran dari Lands barat."

"Aku akan pergi dan meminta dia pula." Kata sang pangeran, dan ia berjalan ke istana raja tanah Timur.

Ketika raja mendengar pangeran mengatakan ia ingin menikahi sang putri, dia langsung melemparkan pemuda ke dalam penjara. Beberapa hari kemudian, para pangeran melarikan diri, dan ia pergi ke danau. Di sana ia melihat sang putri. "Ikut aku ke barat," katanya. "Kita bisa menikah di istana ayah saya, dan keluarga saya akan menyambut Anda sebagai istri saya,"

"Apakah Anda yakin itu akan baik-baik saja?" Tanya sang putri. "Ya, tapi kita harus cepat-cepat."

Putri dibungkus perhiasan dan penggemar yang indah dalam panjang sutra. Lalu ia memegang tangan sang pangeran, dan bersama-sama mereka berlari ke arah barat, jauh dari penjaga ayahnya. Terburu-buru dia, putri raksasa menjatuhkan bundel nya. Dalam kegelapan, dia bisa menemukan perhiasan mengkilap, tapi tidak kipasnya. "Saya sudah kehilangan penggemar saya, kipas indah saya," serunya.

Sang putri bisa mendengar para penjaga mendekat. "Ayo, Sayang," katanya "kita tidak bisa membuang-buang waktu lagi. Aku akan membelikanmu lain mereka melarikan diri ke Lands Barat di mana mereka menikah. Kipas indah bahwa putri raksasa turun, jatuh ke bumi di tempat yang sekarang Malaysia. Beberapa waktu kemudian flated menyusuri sungai ke laut di mana ia tertangkap beberapa batu dan berubah menjadi sebuah pulau. Pulau ini sekarang disebut Singapura.


12. The Legend of Hongkong City
A long time ago, there was a village near Arberdeen called “Hong Kong Ts’un” or “Incense Harbour Village”. The incense grown there was famous throughout China. Some of it was even sent to the Chinese Emperor. Some people believe that the name Hong Kong comes from this village.

One day, the Emperor wanted some incense sent to him from the village. The villagers did not send it to him. The Emperor then ordered his officer to arrest the village headmen and cut off their heads. After that, everyone ran away from the village and no more incense was grown there.

But some other people believe that Hong Kong is named after a container for burning incense. Long, long ago, this container was picked up in the harbor. It was kept in a tample at Causeway Bay. The place where it was found was called “Hong Kong” or “Incense Harbour”

There is a third story that Hong Kong is named after a woman called Hong ku. She was the wife of a pirate chief. After her husband died, she became the leader of the pirates. She then moved to the island which is now called Hong Kong. If this story is true, the name “Hong kong” means “Hong’s Harbour”.

According to yet another story, Hong Kong is named after a stream near Pokfulan Road. The water was very pleasant to drink. Many years ago, people used to go there to collect drinking water. The stream was called “Hong Kong” or “sweet stream”.

Terjemahan The Legend of Hongkong City
Sebuah waktu dimasa lampau, ada sebuah desa dekat Aberdeen disebut "Hong Kong ts'un" atau "Dupa Harbour Village". Dupa tumbuh di sana terkenal di seluruh China. Beberapa itu bahkan dikirim ke Kaisar Cina. Beberapa orang percaya bahwa nama Hong Kong berasal dari desa ini.

Suatu hari, Kaisar ingin dupa dikirim kepadanya dari desa. Para penduduk desa tidak mengirimkannya kepadanya. Kaisar kemudian memerintahkan petugas untuk menangkap kepala desa dan memotong kepala mereka. Setelah itu, semua orang lari dari desa dan tidak lebih dupa tumbuh di sana.

Tetapi beberapa orang lain percaya bahwa Hong Kong dinamai wadah untuk membakar dupa. Panjang, lama, wadah ini dijemput di pelabuhan. Itu disimpan dalam tample di Causeway Bay. Tempat di mana ia ditemukan disebut "Hong Kong" atau "Dupa Harbour"

Ada cerita ketiga yang Hong Kong dinamai seorang wanita bernama Hong ku. Dia adalah istri dari seorang kepala bajak laut. Setelah suaminya meninggal, ia menjadi pemimpin bajak laut. Dia kemudian pindah ke pulau yang sekarang disebut Hong Kong. Jika cerita ini benar, nama "Hong kong" berarti "Hong Harbour".

Menurut cerita lain, Hong Kong dinamai aliran dekat Pokfulan Road. Air adalah sangat menyenangkan untuk minum. Beberapa tahun yang lalu, orang-orang yang digunakan untuk pergi ke sana untuk mengumpulkan air minum. Sungai itu disebut "Hong Kong" atau "aliran manis".


Begitulah legenda asal usul suatu tempat dalam bahasa Inggris ini. 12 contoh narrative text legend ini sangat bagus untuk dibaca dan dipelajari karean akan banyak memberikan manfaat bagi yang membacanya

Hampir semua teks narrative itu ditulis dan dituturkan guna untuk memberikan pelajaran moral. Pengertian narrative text menurut para ahli di buku-buku teks memang tidak bisa dilepaskan dari pengajaran moralitas. Nilai moralitas yang terkandang dalam banyak cerita narative legenda ini bersifat local genius. Meski lokalitas, tetapi bisa diterapkan kepada hampir semua kelompok msayarakat global. Inilah cerita belajar bahasa Inggris berbasi teks yang banyak diterapkan di sekolah-sekolah menengah di Indonesia dan Asia.

0 Response to "12 Contoh Narrative Text Legend dan Terjemah"

Post a Comment